Cara Kerja Relay : Pengertian dan Fungsi Utamanya

Cara Kerja Relay –Ā Memahami satu persatu sistem kerja, komponen dan juga bagian-bagian dalam kelistrikan sepeda motor atau mobil mungkin tidak akan bisa kita pahami dalam sehari. Hal tersebut karena di dalam sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan bermotor memang sangatlah banyak. Termasuk juga komponen-komponen yang terselip di dalamnya. Namun dari semua jenis komponen kelistrikan yang ada, Relay menjadi salah satu komponen yang cukup penting keberadaannya di dalam kelistrikan kendaraan bermotor.

Ini karena Relay sendiri merupakan sebuah komponen atau piranti yang akan bekerja berdasarkan elektromagentik untuk menggerakan sebuah konektor yang sudah tersusun di dalam rangkaian kelistrikan. Atau bisa di sebut juga dengan saklar elektronis yang akan dapat di kendalikan oleh rangkaian elektronik lainnya dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energinya. Dengan memanfaatkan induksi magnet yang di peroleh dari kumparan ketika ada aliran listrik, kontaktor akan bisa tertutup atau terbuka.

Jika di lihat dari posisi awalnya, Relay dalam komponen kelistrikan terdapat dua jenis yaitu relay normally open dan relay normally closed. Kedua sama-sama memiliki peranan penting dalam kelistrikan kendaraan bermotor atau pun kelistrikan lainnya. Dan biasanya ketika kondisi relay ini sudah rusak atau sudah tidak berfungsi, maka banyak akibat yang akan muncul mulai dari sistem kelistrikan otomatis yang tidak berkerja atau juga yang lainnya.

Oleh karena itu, tidak hanya merawat dan menjaga kondisi relay agar tetap baik. Kita juga setidaknya harus mengetahui fungsi dan juga cara kerja relay serta kiprok yang ada pada sistem kelistikan sebuah kendaraan bermotor. Sehingga ketika terjadi sebuah masalah terkait kelistrikan pada motor ataupun mobil yang kita miliki, kita setidaknya tahu apa yang harus kita lakukan sebelum membawanya ke bengkel untuk di perbaiki.

Penjelasan Tentang Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Relay

Cara Kerja Relay

Nah sebelum kita melanghkah pada inti pembahasan terkait cara kerja relay. Mungkin kita juga perlu mengetahui tentang beberapa hal dasar terkait relay. Mulai dari pengertian, fungsi, macam-macam relay dan juga yang lainnya. Maka dari itu bagi anda yang sedang mencari informasi mengenai relay, silahkan simak artikel terbau otoflik.com berikut ini.

Pengertian Relay

Secara garis besar, relay merupakan sebuah komponen elektronika yang akan bisa kita temukan pada sistem kelistrikan sebuah kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor. Didalam sebuah relay terdapat 2 bagian elektromagnetik yang akan bisa kita jumpai yaitu kontak poin dan kumparan.

Selain itu, relay juga bisa di katakan sebagai salah satu komponen pengendali aliran arus listrik. Karena dengan adanya relay, kita bisa mendapati aliran listrik dalam arus besar namun bisa di kenalikan dengan aliran arus yang kecil. Dan sekarang ini terdapat dua jenis relay yang bisa kita temui pada sebuah kendaraan bermotor yaitu relay tipe resistor dan juga tipe elektromagnetik.

Cara kerja relay dan juga fungsi dari kedua tipe tersebut tetaplah sama. Hanya saja mungkin tipe yang paling banyak di gunakan industri otomotif saat ini adalah tipe relay elektromagnetik. Hal mendasar yang menjadi alasan kenapa tipe relay ini yang paling banyak di gunakan adalah karena memiliki cukup banyak kelebihan di bandingkan dengan tipe relay resistor.

Salah satunya adalah mampu membuat pencahayaan lampu utama pada sebuah kendaraan bemotor bisa jauh lebih terang. Dan biasanya juga di gunakan untuk membuat masa pakai saklar jauh lebih lama serta mengurangi hambatan atau menaikan arus listrik yang ada. Lalu apa sih sebenarnya fungsi utama dari relay pada kelistrikan kendaraan bermotor? berikut penjelasannya.

Fungsi Utama Relay

Fungsi Utama Relay

Dengan adanya komponen bernama relay ini tentu saja kelistrikan pada kendaraan bermotor baik itu mobil ataupun motor akan dapat terjaga kondisinya dan tetap dalam arus yang stabil. Hal tersebut otomatis akan berdampak pada beberapa komponen lain yang jauh lebih lama masa pakainnya termasuk juga bohlam atau led motor dan led mobil yang ada. Namun jika di lihat dari fungsi dasar sebuah relay adalah sebagai berikut.

  1. Biasanya komponen ini digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function) pada sebuah rangkaian kelistrikan.
  2. Kemudian relay juga biasanya digunakan untuk memberikan fungsi penundaan waktu pada sebuah rangkaian kelistrikan atau bisa di sebut juga Time Delay Function.
  3. Selain itu, keberadaan relay juga biasanya di gunakan untuk mengendalikan sebuah sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah seperti yang kami utarakan diatas.
  4. Serta ada pula relay yang difungsikan sebagai pelindung motor, mobil dan juga komponen lainnya dari kelebihan tegangan aliran arus listrik ataupun sebagai pengaman arus listrik dari hubung singkat (konsleting) atau short.

Cara Kerja Relay

Kemudian hal yang juga tidak kalah pentingnya untuk bisa anda pahami adalah sistem atau cara kerja relay tersebut. Mungkin bagi anda yang dulu sekwatu sekolah mengambil jurusan otomotif, sudah tidak asing lagi dalam memahami cara kerja relay. Namun bagi anda yang belum mengetahuinya, kami sarankan untuk menyimak artikel ini sampai akhir.

Nah, sebelum masuk pada pembahasan mengenai cara kerja relay, mungkin kalian harus memhami terlebih dahulu beberapa bagian yang terdapat pada sebuah relay. Dan berikut adalah beberapa bagian yang harus anda pahami.

Bagian-Bagian Relay

  1. Electromagnet (Coil)
  2. Armature (Tuas Menarik)
  3. Switch Contact Point (Saklar)
  4. Spring atau Pegas

Sementara untuk cara kerja dari sebuah relay sendiri yaitu, pada saat kumparan elektromagnet yang dibagian dal;amnya terdapat sebuah logam ferromagnetis mendapati aliran arus listrik. Maka secara otomatis akan muncuk sebuah medan magnet sementara. Yang dimana medan magnet tersebut akan menarik tuas armature sehingga akan merubah posisi dari kontak switch dari NC (Normally Clossed) menjadi NO (Normally Open).

Maksud Switch NO dan Swith NC

  • NO atau Normally Open adalah sebuah kondisi dimana relay belum mendapatkan sebuah tegangan dan tuas berada pada kondisi normal dan kontak open
  • NC atau Normally Clossed yaitu kondisi dimana relay sudah di beri tegangan dan tuas berada pada kondisi menarik dan kontak tertutup.

Setelah mengetahui cara kerja relay yang sederhana tersebut, mungkin perlu juga untuk anda ketahui bahwa, sifat magnet sementara ini juga akan terus ada selama coil yang ada pada bagian relay mendapat aliran arus listrik. Dan umumnya rangkaian kontrol relay sendiri terdiri dari arus kecil sementara untuk kontak switch akan di hubungkan dengan tegangan atau arus besar dan tinggi untuk bisa mengontrol beban yang ada.

Itulah kiranya informasi mengenai fungsi, pengertian dan juga cara kerja relay yang ada pada kelistrikan sebuah kendaraan bermotor baik itu mobil, motor ataupun juga yang ada pada rangkaian elektronik lainnya. Semoga dengan mengerti hal-hal mendasar seperti ini anda bisa menambah wawasan dalam urusan kelistrikan pada sebuah rangkaian elektronik di dalam kendaraan bermotor. Sekian dan semoga artikel ini bisa bermanfaat.