√ Fungsi Rectifier Adalah? Pengertian, Jenis & Prinsip Cara Kerja

Fungsi Rectifier Adalah Sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor menjadi bagian paling penting untuk berbagai macam perangkat elektronik yang ada sekaligus sebagai penyuplai sistem penerangan. Untuk mendapatkan aliran arus listrik inilah dibutuhkan sebuah alat bernama alternator sebagai pembangkit listriknya.

Memiliki peran penting terhadap aliran arus listrik, kerja alternator sendiri dibantu dengan berbagai macam komponen lain. Yang dimana salah satu komponen penting dalam kinerja alternator adalah Rectifier. Lantas apa itu rectifier, fungsi / kegunaan rectifier, jenis & bagaimana cara kerjanya?.

Jadi salah satu bagian paling penting di dalam sebuah kendaraan, tidak bisa kita pungkiri rangkaian utama penghasil arus listrik di dalam sebuah kendaraan bermotor memang perlu untuk terus mendapatkan perhatian. Tujuannya untuk membuat kerjanya tetap sempurna.

Alhasil aliran listrik dari dalam satu unik kendaraan akan tetap terpenuhi sesuai dengan beban yang ada. Nah bicara mengenai rectifier, singkatnya rectifier adalah sebuah dioda yang ditempatkan pada alternator untuk membantu melakukan proses pengisian baterai / aki kendaraan.

Fungsi Rectifier Adalah

Rectifier pada alternator akan bekerja ketika  mesin dalam keadaan hidup atau ketika alternator mendapatkan gaya putar. Jadi untuk dapat mengetahui apakah sebuah rectifier / dioda pada alternator bekerja dengan baik atau tidak maka kalian harus menghidupkan mesin.

Mengenal Apa Itu Rectifier?

Membahas tentang fungsi rectifier pada kendaraan, mungkin tidak akan lengkap rasanya bila kita tidak tahu apa itu rectifier. Oleh karena itu sebelum kita bahas lebih lanjut tentang fungsi rectifier pada alternator. Berikut ini adalah pengertian singkat apa itu rectifier.

Rectifier atau dalam hal ini juga sering disebut dengan dioda, merupakan sebuah komponen yang mempunyai fungsi sebagai penyearah aliran arus AC (bolak-balik) menjadi DC (searah). Tidak heran apabila dalam beberapa kasus, istilah rectifier sering juga disebut dengan penyearah gelombang.

Tidak hanya ada pada alternator kendaraan, rectifier sendiri umum kita jumpai pada serangkaian alat elektronik khususnya power supply atau catu daya. Mengingat hampir kebanyakan perangkat elektronik akan dapat digunakan ketika mendapatkan arus listrik searah (DC) dengan tegangan yang konstan.

Oleh karena itulah keluaran arus listrik DC dari rectifier ini tidak langsung dapat digunakan untuk menyuplai beberapa komponen elektronik. Melainkan arus keluaran DC dari rectifier akan masuk dulu ke bagian regulator atau filter agar arus / tegangan stabil.

Kegunaan & Fungsi Rectifier / Dioda

Secara garis besar jika ditanya fungsi rectifier adalah apa? maka akan kami jawab:

Fungsi rectifier pada alternator adalah sebagai alat yang akan membantu menyearahkan aliran arus listrik dari alternator dengan keluaran arus AC menjadi keluaran arus DC.

Dimana aliran arus listrik DC sendiri menjadi aliran yang mungkin akan digunakan di hampir setiap perangkat elektronik di dalam kendaraan. Termasuk untuk sistem penerangan dan juga sistem pengisian baterai / aki kendaraan.

Tidak heran jika terjadi kerusakan pada bagian kelistrikan kendaraan bermotor. Salah satu bagian paling sering di cek adalah bagian rectifier / dioda penyearah gelombang ini. Dan umumnya pada sebuah alternator konvensional terdapat setidaknya 6 buah rectifier / dioda.

Yang dimana, 6 dioda tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu 3 dioda positif dan 3 dioda negatif. Dan perlu digarisbawahi, pada saat dioda-dioda ini menjalankan tugasnya yaitu menyearahkan aliran listrik.

Umumnya akan timbul panas yang cukup tinggi, maka dari itulah biasanya rectifier / dioda pada alternator akan ditempatkan pada sebuah dudukan berupa plat untuk dapat membantu membuang suhu panas agar rectifier tidak cepat rusak.

Jenis-Jenis Rectifier

Seiring dengan berjalannya waktu, sampai sekarang setidaknya ada 3 jenis rectifier umum digunakan di alternator atau power supply di perangkat elektronik. Ketiga jenis tersebut antara lain seperti Half Wave Rectifier, Bridge Rectifier & Full Wave Rectifier.

1. Rectifier Setengah Gelombang

Rectifier Setengah Gelombang

Sesuai dengan namanya rectifier setengah gelombang / Half Wave Rectifier umumnya hanya akan memproses / menghasilkan setengah dari siklus sinus. Dimana gelombang sinus sendiri terdiri dari dua bagian yaitu sisi positif (bukit) dan sisi negatif (lembah). Untuk melihat gelombang ini kita perlu alat ukur bernama osiloskop.

Dengan menggunakan rectifier / dioda setengah gelombang ini maka secara otomatis salah satu dari sisi positif / negatif tersebut akan dipotong setengah. Dan yang paling menarik dari jenis rectifier ini adalah dioda yang digunakan hanya ada 1 buah saja.

Jadi tidak bisa kita pungkiri bahwa jenis rectifier half wave rectifier menjadi rangkaian penyearah arus listrik paling sederhana. Jadi saat kita pasang untuk rangkaian reverse bias otomatis arus positif akan dihambat alhasil aliran arus yang keluar hanya negatif.

Dan begitu juga sebaliknya, bila dioda dipasang untuk rangkaian forward bias, otomatis aliran arus negatif akan dihambat dan arus positif saja yang akan keluar sebagai outputnya.

2. Rectifier Gelombang Penuh Center Tap

Rectifier Gelombang Penuh Center Tap

Rectifier gelombang penuh dengan center tap masuk dalam jenis rectifier full wave. Dimana pada jenis penyearah ini akan mengandalkan 2 buah dioda untuk menyearahkan arus listrik AC menjadi DC. Namun ada tambahan komponen lain yang bernama transformer.

Namun jenis transformer yang digunakan yaitu transformer CT (Center Tapped) maka dari itu dinamakan pula rectifier center tap. Kelebihan pemakaian transformer jenis ini yaitu akan membuat tegangan di output sekunder ada di fasa 180°.

Dimana ketika keluaran arus di terminal pertama Transformer CT menghasilkan sinyal positif (D1), maka pada saat yang sama sinyal masuk ke terminal kedua (D2) otomatis adalah sinyal negatif yang juga punya fasa berbeda 180°.

Kenapa demikian? karena pada dioda yang terpasang di D1 (forward bias) akan langsung meloloskan sinyal positif sedangkan di dioda terpasang di D2 akan meloloskan sinyal negatif karena di pasang dengan metode (reverse bias).

3. Rectifier Gelombang Penuh Dioda Bridge

Rectifier Gelombang Penuh Dioda Bridge

Kemudian jenis lain dari rectifier pada alternator / rangkaian power supply / catu daya yang ketiga adalah rectifier gelombang penuh model dioda bridge. Dimana di rangkaian ini setidaknya membutuhkan 4 dioda.

Dimana output positif dari transformer maka seperti pada gambar di atas titik D1 & D2 akan mengeluarkan sinyal negatif, mengingat pemasangannya masih menggunakan metode forward bias. Sementara untuk titik D3 & D4.

Aliran arus yang keluar yaitu aliran positif mengingat menggunakan metode reverse bias. Begitu juga sebaliknya, jika kondisi pemasangannya terbaik, maka output keluaran pun akan terbalik, jadi pastikan untuk meminimalisir terjadinya korsleting pasang secara benar posisi kutub negatif & positif dari transformer ke titik dioda.

Cara Kerja Rectifier pada Alternator

Sampai disini, jika sudah paham fungsi rectifier adalah apa dan juga memahami apa saja 3 jenis-jenis rectifier yang ada saat ini. Berikut ini adalah ringkasan tentang cara kerja rectifier itu sendiri.

Dari penjelasan fungsi rectifier adalah apa dan jenis-jenisnya seperti di ats kami sampaikan. Maka bisa kita simpulkan bahwa rangkain rectifier merupakan sebuah rangkaian yang dibentuk dari kumpulan dioda sebagai penyearah.

Dimana dioda sendiri merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki sifat semi konduktor yang hanya dapat mengalirkan aliran listrik dalam satu arah saja (DC).

Oleh karena itu, jika dibutuhkan aliran arus negatif (-) dan positif (+), maka dibutuhkan pula dioda setidaknya 2, 4 atau 6 buah untuk dapat menyearahkan aliran arus AC dari PLN maupun alternator menjadi aliran arus DC.

Akhir Kata

Dari sini  bisa kita pahami bahwa fungsi rectifier adalah menjadi salah satu komponen paling penting untuk membantu menyearahkan aliran listrik dari alternator / PLN untuk dapat mengeluarkan arus listrik DC dengan tegangan / voltase tertentu yang mungkin dibutuhkan di hampir semua perangkat elektronik.

Nah itulah kiranya penjelasan lengkap tentang fungsi rectifier pada alternator untuk kali ini dapat otoflik.com rangkum serta sampaikan. Semoga apa yang telah kami sampaikan di atas bisa menjadi referensi menarik dan membantu.