12 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor & Fungsinya

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor – Di dalam dunia otomotif ada begitu banyak macam rangkaian sistem yang akan saling terhubung. Selain ada sistem penerangan, sistem Kelistrikan, sistem pengisian ada juga sistem pengapian.

Nah disini Tim Otoflik bakal menjelaskan tentang sistem pengapian, khususnya sistem pengapian pada sepeda motor, mulai dari macam-macam komponen, fungsinya dan juga cara kerja sistem pengapian sepeda motor.

Sistem pengapian pada sepeda motor sendiri merupakan sistem yang difungsikan untuk menghasilkan percikan bunga api pada bagian busi. Tujuannya agar pembakaran di dalam ruang bakar bisa bekerja. Adapun sistem pembakaran sendiri dihasilkan dari rangkaian elektronik.

Memiliki peran yang begitu penting untuk bisa membuat mesin motor dapat bekerja, tentu saja sistem pengapian pada sepeda motor ini harus di rawat dengan baik. Adapun perawatan yang harus di lakukan biasanya lebih terfokus pada komponen yang bernama busi motor. Untuk lebih memahami tentang komponen sistem pengapian sepeda motor, langsung saja simak ulasan berikut ini.

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara Kerja

Daftar Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara Kerja

Jenis – Jenis Sistem Pengapian

Jika bicara mengenai sistem pengapian, sampai dengan saat ini setidaknya ada beberapa macam jenis sistem pengapian yang umum digunakan, antara lain :

  • Sistem pengapian konvensional
  • Sistem pengapian elektronik (memakai transistor)
  • Sistem pengapian CDI
  • Sistem pengapian DLI

Lalu mana yang sering dipakai untuk sistem pengapian sepeda motor? Untuk sepeda motor lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI karena struktur dan juga komponen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Namun mampu dengan baik menyuplai pengapian di ruang pembakaran.

Sementara untuk sistem pengapian lain seperti sistem pengapian elektronik bisa kita jumpai, hanya saja tidak terlalu banyak motor yang memakai sistem pengapian ini. Sistem pengapian tersebut justru lebih sering kita dapati pada sistem pengapian mobil.

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor

Apabila sudah jelas dan paham mengenai beberapa macam jenis sistem pengapian yang ada di dunia otomotif. Berikut ini adalah daftar komponen sistem pengapian sepeda motor dan fungsinya dari masing-masing komponen :

1. Baterai

Aki Motor

Seperti yang kita semua ketahui, baterai pada sebuah sepeda motor atau lebih familiar dengan Aki merupakan salah satu komponen yang begitu penting baik pada sistem penerangan sepeda motor ataupun sistem pengisian sepeda motor.

Dimana pada komponen tersebut semua arus listrik sebagai sumber proses pengapian akan di tampung. Biasanya aki motor memiliki aliran arus DC (searah) dengan tegangan sebesar 12 volt.

2. Spul AC

Spul AC

Selanjutnya ada komponen sistem pengapian sepeda motor bernama Spul AC. Fungsi dari komponen ini hampir sama seperti fungsi alternator pada sistem pengisian mobil.

Dimana lewat komponen ini sepeda motor akan tetap bisa berjalan meski tidak dilengkapi baterai. Hanya saja arus dari spul ini masih bertegangan AC atau bolak-balik.

3. Kunci Kontak

Kunci Kontak

Kemudian ada juga kunci kontak sebagai salah satu komponen sistem pengapian sepeda motor. Fungsi utama dari komponen tersebut adalah sebagai langkah awal menyalakan dan menonaktifkan sistem pengisian sepeda motor.

Biasanya pada saat kunci kontak pada motor di arahkan ke posisi ON, maka arus baterai akan langsug tersebar ke berbagai rangkaian kelistrikan yang ada. Salah satunya untuk menyuplai sistem pengapian ini.

4. Ignition Coil

Ignition Coil

Agar busi dapat memercikkan api, tentu saja dibutuhkan sebuah tegangan besar. Maka dari itu ada tambahan komponen bernama Ignition Coil. Pada komponen ini arus tegangan berdaya 12V akan ditingkatkan menjadi 20 KV atau setara 20.000 volt.

Adapun proses perubahan arus tegangan kecil menjadi besar nantinya dilakukan oleh Ignition Coil dengan cara memanfaatkan proses induksi elektromagnet. Tidak heran apabila banyak kasus coil terbakar, itu dikarenakan arus tegangan terlalu besar.

5. CDI Unit

CDI Unit

Kemudian komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah CDI Unit. Dalam fungsinya, komponen ini digunakan untuk mengosongkan arus.

Adapun komponen utama dari CDI unit berupa dioda guna menyearahkan arus dari spul AC dan transistor yang dipakai untuk menaikkan tegangan arus. Sehingga aliran arus tersebut dapat masuk ke dalam capasitor dengan cepat.

6. Pulse Igniter

Pulse Igniter

Kemudian ada komponen bernama pulse igniter. Komponen berikut mempunyai fungsi sebagai sensor CKP guna mengirimkan sinyal sebagai penanda waktu atau timing pengapian mesin. Biasanya penggunaan pulse igniter ini memanfaatkan frekuensi tertentu.

7. Kabel Busi

Kabel Busi

Selain komponen diatas, ada juga komponen sistem pengapian sepeda motor lain yang berupa kabel busi. Seperti kita ketahui, kabel busi akan digunakan sebagai penghubung ignition coil dengan busi.

Namun berbeda dengan kabel Kelistrikan pada umumnya, kabel busi dibuat dengan struktur yang lebih baik karena komponen ini memiliki fungsi sebagai penyalur arus listrik bertegangan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan isolator yang begitu tebal untuk menghindari terjadinya hubungan singkat.

8. Busi

Busi

Sedangkan komponen terakhir pada sistem pengapian motor adalah Busi. Seperti kami jelaskan diatas, komponen ini akan digunakan sebagai pengkonversi energi listrik dari ignition coil menjadi percikan api di bagian dalam silinder mesin sehingga menghasilkan pembakaran.

Komponen Sistem Pengapian Konvensional

Kemudian perlu kami informasikan bahwa dalam Dunia otomotif terdapat istilah komponen sistem pengapian konvesional. Apabila busi tidak bekerja atau tidak bisa menciptakan percikan api pada sepeda motor, maka ada tiga komponen utama yang bakal mengambil peranan tersebut, yaitu Nok, Ignition Coil dan Distributor.

Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI

Untuk lebih paham dan jelasnya tentang rangkaian sistem pengapian sepeda motor dengan menggunakan CDI. Berikut ilustrasi yang bisa kami gambarkan untuk memperjelas hal tersebut.

Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI

Cara Kerja Sistem Pengapian Motor

Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor CDI

Lalu bagaimana sih cara kerja sistem pengapian motor yang menggunakan CDI? untuk memahami hal tersebut, berikut otoflik.com jelaskan secara rinci bagaimana alur cara kerja sistem pengapian tersebut.

  1. Saat kunci kontak kita geser ke posisi ON maka akan aliran arus dari baterai ke bagian CDI Unit dengan melewati converter untuk membuat arus tegangan naik.
  2. Namun sebelum sinyal dari pulse ignitor masuk, maka posisi arus bertegangan tinggi tersebut masih tertahan di dalam capasitor.
  3. Nah saat kondisi pulse igniter mengirimkan sinyal dengan mengacu pada frekuensi rpm mesin. Maka otomatis akan membuat SCR mendapatkan triger yang otomatis akan mengalirkan arus listrik yang terdapat di dalam capasitor.
  4. Secara otomatis rangkaian dari baterai akan terputus dan rangkaian dari capasitor akan terhubung ke ignition coil. Dan otomatis akan langsung membuat kemagnetan dengan arus lebih besar lewat kumparan primer.
  5. Kemagnetan tersebut nantinya akan diarahkan ke kumparan sekunder untuk menghasilkan otuput arus hingag 7 kali lebih besar.
  6. Dan terakhir arus output dari kumparan skuner tersebut akan diarahkan ke busi untuk memercikkan sebuah bunga api di dalam ruang bakar.

KESIMPULAN

Nah seperti itu kiranya informasi yang kali ini dapat Otoflik.com sampaikan terkait cara kerja komponen sistem pengapian sepeda motor CDI yang memang lebih umum digunakan sekarang ini. Selain itu, kami juga menjelaskan fungsi dari masing-masing komponen sistem pengapian sepeda motor, semoga informasi diatas bermanfaat.