6 Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor Terlengkap

Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor – Aki atau akumulator  merupakan sebuah komponen penting di dalam sebuah kendaraan bermotor. Baik itu kendaraan roda dua atau sepeda motor maupun roda empat atau mobil.

Bukan hanya sekedar digunakan untuk menyalakan mesin saat pertama kali ketika kendaraan akan digunakan. Namun aki pada kendaran juga akan digunakan untuk memberi asupan arus listrik pada rangkaian kelistrikan yang ada di dalam kendaraan tersebut.

Dalam penggunananya, secara umum aki untuk kebutuhan otomotif dibedakan menjadi dua macam yaitu aki kering dan aki basah. Kedua jenis aki tersebut sama-sama memiliki fungsi utama serupa. Akan tetapi keduanya juga memiliki perbedaan mendasar.

Perbedaan tersebut mungkin belum banyak orang yang tahu. Maka dari itu kali ini otoflik akan membagikan penjelasan mengenai perbendaan aki kering dan basah pada motor. Jadi bagi flikermania yang belum mengetahuinya bisa simak info selengkapnya dibawah ini.

Daftar Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor

Daftar Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor

Pemakaian aki sebagai sumber utama arus listrik di dalam kendaraan memang perlu mendapatkan perawatan khusus. Terutama untuk aki basah karena kita tahu di dalam aki tersebut tersimpan carian bernama air zuur yang lama kelamaan akan habis karena menguap terkena panas.

Fungsi Aki Pada Motor

Fungsi Aki Pada Sepeda Kendaraan

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan aki kering dan basah pada motor. Meski sekilas kita semua sudah tahu apa fungsi aki pada kendaraan. Namun untuk lebih memperjelas informasi kali ini, berikut otoflik rangkumkan juga beberapa fungsi utama aki pada sepeda motor.

  1. Sebagai penyimpan energi listrik yang nantinya akan digunakan untuk penyuplai berbagai rangkaian kelistrikan.
  2. Selain sebagai penyimpan energi listrik, aki pada motor juga berfungsi sebagai penyedia energi listrik dalam jumlah besar.
  3. Dan fungsi aki pada motor atau jenis kendaraan lain yang terakhir yaitu sebagai stablisator tegangan. Yang pada umumnya seluruh komponen kelistrikan pada motor hanya membutuhkan tegangan 12 volt.

Jenis Aki Pada Motor

Seperti kami sampaikan diatas, dalam penggunannya. Secara umum aki di Indonesia dibedakan ke dalam dua jenis berbeda, yaitu jenis aki kering dan jenis aki basah.

1.  Aki Kering

Jenis Aki Kering

Jenis yang satu ini bisa dibilang lebih falimiliar untuk sekarang ini. Karena untuk beberapa jenis motor keluaran terbaru rata-rata sudah menggunakan jenis aki kering yang satu ini. Alasan utamanya karena jenis aki yang satu ini tidak perlu membutuhkan perawatan yang spesial dalam pemakaiannya.

2. Aki Basah

Jenis Aki Basah

Jenis yang kedua yaitu aki basah. Merupakan jenis aki paling lama ada di industri otomotif, tenutnya ketika melihat desain dan tampilannya saja kita bisa langsung mengetahuinya. Karena pada umumnya aki basah dibuat dengan desain transaparan dan terisi sebuah carian aki atau air aki.

Perbedaan Aki Kering dan Basah Pada Motor

Nah setelah mengetahui apa saja fungsi dan jenis aki pada sepeda motor dan beberapa jenis kendaraan lainnya. Berikut ini ada beberapa perbedaan yang aki kering dan basah pada motor yang perlu kalian pahami dan ketahui.

1. Masalah Perawatan

Masalah Perawatan

Perbedaan pertama terletak pada bagian perawatan. Yang dimana jika kita melihat dari sisi satu ini, jenis aki kering akan jauh lebih simple dan lebih mudah dirawat bila dibandingkan dengan jenis aki basah. Bahkan sejak pertama kali menggunakannya kita tidak perlu melakukan perawatan khusus.

Sementara untuk aki basah kita harus selalu melaukan pengecekan dan perawatan secara berkala. Terutama pada bagian air aki yang ada di dalamnya. Karena air aki tersebut terkadang bisa habis kaerna tumpah atau menguap karena panas. Jika dirasa perlu diisi silahkan isi dengan air destilasi jangan gunakan air zuur.

2. Usia Pemakaian

Usia Pemakaian

Perbedaan kedua terdapat pada sektor usia pakai. Jika kita bicara mengenai hal masa pemakaian, banyak orang lebih cenderung mengatakan bahwa usia pakai aki kering jauh lebih baik di bandingkan dengan usia pakai aki basah pada motor. Jika dirata-rata pemakaian aki basah pada motor paling tidak hanya bisa maksimal sekitar 1.5 tahun.

Setelah itu harus segera diganti atau di isi ulang air destilasinya untuk tetap membuat sistem penerangan motor ataupun sistem kelistrikan lainnya tetap maksimal. Namun aki kering bisa lebih lama dari waktu tersebut, bahkan dari pengalaman pribadi mimin baru mengganti aki kering pada motor Honda Vario 110 cc setelah 5 tahun.

3. Media Pendingin

Media Pendingin dan Penghantar Sel

Kemudian perbedaan juga bisa dilihat dari media pendingin yang digunakan antara kedua jenis aki tersebut. Dimana untuk aki kering menggunakan media gel sebagai pendinginnya dan aki basah menggunakan media pendingin berupa cairan.

Selain sebagai media pendingin, kedua media tersebut juga sama-sama digunakan untuk media penghantar antar sel. Dengan begitu dalam media pendingin yang berbeda pada tiap-tiap jenis aki juga memiliki fungsi serupa yakni sebagai pengantar sel.

4. Desain atau Tampilan

Desain atau Tampilan

Kemudian perbedaan lain antara aki basah dan aki kering juga bisa di lihat dari tampilan atau desain yang dibawanya. Yang mana, seperti kami singgung diatas rata-rata aki basah dibuat dengan desain atau tampilan transaparan agar setiap pengguna bisa melihat kondisi air aki yang ada di dalam.

Sementara untuk aki kering biasanya dibuat dengan tampilan atau desain dengan pilihan warna yang lebih solid atau lebih gelap. Seperti warna hitam, kuning, putih ataupun biru. Selain itu aki kering juga tidak memiliki lubang pengisian dibagian atasnya, berbeda dengan aki basah yang memilikinya sebagai tempat pengisian air destilasi.

5. Segi Harga

Harga Aki

Perbedaan aki kering dan basah pada motor yang selanjutnya juga bisa dirasakan pada sektor atau segi harga jualnya. Dimana jika dilihat dari sektor ini, selain memiliki masa pakai yang lebih lama, jenis aki basah juga lebih ekonomis karena harga yang ditawarkan jauh lebih terjangkau.

Bahkan harga aki basah motor rata-rata memiliki selisih harga mencapai 50% dari harga aki kering motor. Dengan mengetahui kisaran harga aki basah dan aki kering tersebut, tentunya ini bisa menjadi pertimbangan ketika kalian ingin mengganti aki motor yang sudah soak atau rusak.

6. Daya Tahan

Daya Tahan Aki

Perbedaan aki kering dan basah pada motor yang berikutnya yaitu ketahanan atau daya tahan. Pada bagian ini jenis aki kering jauh lebih memiliki daya tahan yang cukup baik dibandingkan jenis aki basah karena media pengantar sel yang digunakan berupa gel.

Digunakannya media gel tersebut tidak membuatnya mudah menguap meskipun terkena panas. Hal ini tentu berbeda pada jenis aki basah karena media pengantar sel yang digunakan berupa cairan. Maka ketika terkena panas tentu akan membuatnya mudah menguap dan membuat kondisi aki melemah. Untuk mengatasinya tentu kalian harus mengisi air aki tersebut.

Itulah beberapa perbedaan yang bisa kalian peroleh dari dua jenis aki pada sepeda motor yaitu aki kering dan aki basah. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan diatas, tentunya kalian akan lebih bisa selektif dalam menentukan pilihan aki motor yang tepat dengan kondisi kalian dan tentunya kondisi motor.