4 Fungsi Fuel Pressure Regulator, Cara Kerja & Tanda FPR Rusak

Fungsi Fuel Pressure Regulator – Saat ini, hampir semua pabrikan kendaraan khususnya mobil sudah mengimplementasikan teknologi, fitur dan kecanggihan paling baru dalam pembuatan produk mereka, salah satunya adalah sistem EFI untuk injeksi bahan bakar.

Dengan penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem kerja mesin, setidaknya hal ini akan membuat campuran udara dan juga bahan bakar yang akan dimasukkan ke dalam ruang bakar mesin akan selalu sesuai dengan kebutuhan.

Alhasil, tenaga ataupun torsi dari mesin kendaraan tersebut akan semakin optimal serta pemakaian bahan bakar pun akan semakin efisien. Dan yang pastinya lagi sisa gas buang yang dihasilkan dari pembakaran pun jauh lebih ramah lingkungan.

Dengan pentingnya komponen EFI ini, tentu sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik sebuah mobil. Sudah diharuskan untuk kita memperhatikan kondisinya dengan cukup baik. Mengingat, di dalam EFI sendiri terdapat cukup banyak bagian atau komponen yang saling terkait.

Fungsi Fuel Pressure Regulator

Dari begitu banyaknya komponen tersebut, salah satu yang punya peran atau fungsi penting adalah Fuel Pressure Regulator atua FPR. Lantas apa saja sih peran penting atau fungsi fuel pressure regulator tersebut?.

Apa Itu Fuel Pressure Regulator?

Banyak dari kita yang mungkin belum begitu paham dan tahu apa sebenarnya fuel pressure regulator. Jadi untuk kita bisa memahami fungsi fuel pressure regulator pada sistem EFI, kami rasa hal pertama yang harus kita pahami yakni tahu apa itu fuel pressure regulator.

Nah fuel pressure regulator atau FPR sendiri merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam sistem bahan bakar mobil keluaran terbaru yang sudah menggunakan teknologi EFI, (Electronic Fuel Injection).

Fungsi utama dari komponen ini yakni untuk mengatur tekanan bahan baka ketika berada di dalam delivery pipe agar pembagian bahan bakar dan udara tetap konstan dan sama. Yang dimana tekanan konstan ini akan sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin.

Fungsi Fuel Pressure Regulator

Namun selain dari fungsi di atas, setidaknya ada beberapa fungsi lain yang dimiliki oleh komponen fuel pressure regulator pada sistem EFI layaknya Camshaft Position Sensor yang juga merupakan salah satu bagian paling penting dalam sistem EFI.

Adapun fungsi-fungsi lain dari FPR atau Fuel Pressure Regulator tersebut antara lain meliputi:

  • Mengatur Tekanan Bahan Bakar
  • Mendukung Kinerja Fuel Injector
  • Kestabilan Bahan Bakar
  • Menjaga Bentuk Kabut Bahan Bakar

Untuk penjelasan tiap poin fungsi FPR di atas, dapat kalian lihat pada pembahasan di bawah ini.

Mendukung Kinerja Fuel Injector

Mendukung Kinerja Fuel Injector

Fungsi utama lainnya dari komponen bernama Fuel Pressure Regulator / FPR pada mobil dengan sistem bahan bakar EFI yaitu sebagai pendukung kinerja injector bahan bakar (fuel injector). Pasalnya jika tidak ada FPR pada mobil dengan sistem EFI.

Maka sudah bisa dipastikan aliran bahan bakar ke dalam ruang pembakaran tidak akan pernah sampai, alhasil mobil pun tidak akan pernah bisa dihidupkan. Sampai disini bisa kita pastikan bahwa.

Fuel Pressure Regulator berfungsi untuk mempertahankan tekanan bahan bakar agar tetap konsisten. Caranya yaitu dengan mengatur seberapa banyak bahan bakar yang akan kembali ke fuel tank, dengan begitu aliran di dalam fuel injector pun akan dapat kita ketahui.

Kestabilan Bahan Bakar

Kestabilan Bahan Bakar

Tidak saja hanya sampai disitu, fungsi lain yang juga harus kalian ketahui tentang fuel pressure regulator yaitu salah satu komponen untuk memastikan pasokan distribusi bahan bakar ke dalam ruang bakar akan tetap stabil.

Jadi ketika ada jumlah permintaan pasokan bahan bakar yang berubah dari sebelumnya, maka secara otomatis fuel pressure regulator atau FPR akan langsung memberikan pasokan aliran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan untuk tetap membuat mesin punya tenaga & torsi yang tepat.

Menjaga Bentuk Kabut Bahan Bakar

Menjaga Bentuk Kabut Bahan Bakar

Kita semua tahu bentuk bahan bakar ketika masuk ke dalam ruang bakar mesin bukan lagi merupakan cairan utuh, melainkan sudah dikabutkan dengan memanfaatkan tekanan tinggi. Hal ini bertujuan untuk dapat membuat pembakaran lebih maksimal.

Kondisi inilah yang memungkinkan posisi fuel pressure regulator harus ada di dalam rangkaian sistem EFI. Tujuan utamanya untuk membuat bentuk kabut bahan bakar yang masuk ke ruang bakar akan tetap sesuai dengan standar.

Mengatur Tekanan Bahan Bakar

Mengatur Tekanan Bahan Bakar

Dan fungsi lain yang juga perlu dan harus kalian ketahui adalah mengatur tekanan bahan bakar seperti apa yang sudah otoflik.com sampaikan di atas. Dengan adanya tekanan yang sesuai dan selalu konstan.

Maka kembali lagi pada fungsi ke 3 di atas, yaitu akan selalu membuat bentuk kabut bahan bakar selalu optimal. Imbasnya pembakaran yang terjadi akan lebih maksimal dan lebih optimal sehingga tenaga mesin akan dapat sesuai dengan ketentuannya.

Cara Kerja Fuel Pressure Regulator

Setelah kita memahami pentingnya fungsi fuel pressure regulator, tak kalah pentingnya dari hal tersebut. Kita sebagai pemilik sekaligus pengguna mobil dengan sistem EFI setidaknya juga harus tahu dan paham bagaimana cara kerja fuel pressure regulator tersebut.

Jika dilihat secara cara kerjanya, fuel pressure regulator punya tiga langkah kerja yang berbeda yaitu:

  • Saat mesin dalam kondisi dimatikan
  • Saat mesin mendapatkan beban kerja penuh
  • Dan saat mesin dalam kondisi langsam atau idling

Agar dapat memahami satu-persatu langkah kerja yang ada pada komponen penting EFI ini, maka berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang cara kerja fuel pressure regulator.

Saat Kondisi Mesin Dimatikan

Langkah atau cara kerja fuel pressure regulator pada saat mesin dimatikan bisa dikatakan cukup simple. Dimana ketika mesin dimatikan, otomatis posisi pompa bahan bakar akan berhenti dan membuat pegas menekan diafragma serta katup.

Kondisi ini  membuat katup tertutup dan otomatis akan membuat check valve fuel pump akan menutup dan selanjutnya membuat saluran bahan bakar tertutup oleh check valve. Disaat yang sama, tekanan yang ada didalam pipe delivery pun akan tetap utuh sehingga ketika mesin dihidupkan akan jauh lebih mudah.

Saat Kondisi Mesin Dapat Beban Kerja Penuh

Sementara cara kerja fuel pressure regulator pada saat kondisi mesin beban kerja penuh, otomatis bagian injector akan langsung menyemprotkan BBM lebih banyak. Kondisi ini akan langsung membuat tekanan di dalam delivery pipe akan berkurang secara cepat.

Nah untuk menjaga tekanan di dalam delivery pipe tersebut tetap utuh pada saat bahan bakar disemprotkan, maka bagian pegas fuel pressure regulator inilah yang akan mendorong diafragma untuk kembali ke posisi awal dan menutup katup.

Saat Kondisi Mesin Idling

Cara kerja fuel pressure regulator pada posisi Idling bisa dibilang lebih simple, karena pada saat idling injector akan menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar lebih sedikit. Saat-saat inilah yang membuat tekanan di dalam delivery pipe justru semakin besar.

Dan untuk menjaga tekanan di dalam delivery pipe ini tetap pada takaran yang seharusnya, maka kerja FPR disini sangatlah penting. Karena FPR inilah yang akan memanfaatkan besar kecilnya kevakuman udara terjadi di dalam intake manifold untuk menarik diafragma.

Selain itu kevakuman tersebut juga nantinya akan dimanfaatkan untuk membuka katup BBM agar dapat kembali mengalir ke dalam fuel tank melalui return pipe. Hal inilah yang menjadikan tekanan di dalam delivery pipe pun akan lebih stabil.

Tanda Fuel Pressure Regulator (FPR) Rusak

Setidaknya dengan kita mengetahui fungsi fuel pressure regulator (FPR) dan juga langkah serta cara kerja seperti kami sampaikan di atas. Maka nantinya kalian akan lebih mudah memahami ketika terjadi kerusakan.

Nah bicara mengenai kerusakan pada FPR yang berimbas buruk terhadap kinerja mesin, maka sebelum hal tersebut terjadi. Kalian juga setidaknya harus tahu apa saja ciri dan tanda fuel pressure regulator rusak.

Jadi dibawah ini sudah otoflik.com siapkan beberapa daftar ciri / tanda FPR (fuel pressure regulator) pada mobil rusak.

  • Terjadinya kebocoran bahan bakar
  • Mesin kehilangan akselerasi
  • Biasanya asap hitam akan keluar melalui knalpot
  • Pada bagian busi terkadang akan dipenuhi dengan kotoran hitam
  • Bisa juga di tandai dengan adanya bensin yang menetes lewat bagian pipa knalpot
  • Kemudian bensin juga dapat masuk ke dalam selang vakum
  • Dipstick oli / reservoir oli bau bensin juga menjadi ciri / tanda adanya kerusakan pada bagian fuel pressure regulator
  • Check Engine menyala adalah salah satu hal yang mungkin saja disebabkan karena adanya kebocoran pada bagian fuel pressure regulator.
  • Dan terakhir bensin atau bahan bakar akan lebih cepat habis / boros.

Akhir Kata

Dengan mengetahui cara kerja, ciri / tanda kerusakan serta fungsi fuel pressure regulator, setidaknya hal ini akan dapat membuat kalian lebih peka terhadap kerusakan pada bagian FPR.

Pasalnya sampai dengan saat ini tidak sedikit para pengguna mobil yang langsung membawa  ke bengkel karena hanya adanya trouble atau masalah pada bagian fuel pressure resistor. Dan kiranya cukup sekian informasi mengenai fungsi fuel pressure regulator pada mobil, semoga bisa bermanfaat.